and the story goes on..

this is about my life and what i'm thinking about..

Rabu, 04 September 2013

Antara Wanita, Ilmu, dan Anak


Ko bisa ya hari gini saya masih mendengar ucapan “ngapain perempuan sekolah tinggi-tinggi atau pinter-pinter kalau ujung2nya CUMA ngurus anak doang.”
Saya tidak akan berbicara mengenai “ibu bekerja” atau “ibu rumah tangga” ya, karena saya sangat menghormati setiap pilihan dan paham bahwa setiap pribadi punya alasan & kondisi masing2 yg memengaruhi pilihannya.
Tapi semoga tidak terlupa bahwa mengurus anak itu bukanlah sebuah CUMA. Mengurus di sini dalam arti cakupan luas : memberi makan, memperhatikan kesehatan, mendidik, menyayangi, melindungi, memberi rasa aman, mendampingi pertumbuhan lahir batinnya.
Jangan lupa bahwa anak itu adalah MANUSIA. Setiap manusia itu UNIK, dengan karakternya masing-masing. Cara mendidik dan menanamkan nilai pada mereka pun unik dan Ibu adalah orang yang harus jd yg paling mengerti akan hal itu.
Well, saya memang belum pernah merasakan mengurus anak. Tapi saya adalah seorang anak yang diurus oleh seorang Ibu. Ibu yang bekerja sebagai seorang bidan yang luar biasa sibuk. Kadang dines pagi, siang, malem. Tapi beliau tetap bisa “memenuhi tangki kasih sayang anak-anaknya”. Dan belakangan saya tahu, itu karena mamah saya selalu belajar dan belajar.
Saya juga pengalaman membantu kakak dan mengamati kakak2
mengurus keponakan saya dan pernah mengajar privat di rumah untuk berbagai anak dengan karakter berbeda (ada yang brutal, pemberontak, penurut, rajin). Saya mengamati dan menyimak lalu saya jadi paham dan terbelalak dengan kenyataan bahwa mengurus dan mendidik anak itu membutuhkan kecerdasan, keuletan, dan kesabaran tingkat tinggi.
Seorang ibu harus cerdas, mengerti tantangan jaman kehidupan anaknya kelak, memiliki banyak pengetahuan dan jadi FILTERuntuk informasi yg ditangkap anaknya.
Helloo, jaman sekarang adalah jamannya teknologi. Jamannya informasi sangat mudah didapat. Kabar baiknya adalah informasi mudah didapat, banyak sarana belajar dan mencari ilmu untuk orangtua dan anak.
Tapi kabar buruknya, orang tua harus mati-matian berusaha melindungi anak dari informasi yang negatif dan belum waktunya. Dan kabar buruknya lagi, semua itu bukanlah sebuah CUMA dan hanya bisa diperoleh dengan belajar, tanggap informasi, dan menuntut ilmu.
Ngomong-ngomong tentang menuntut ilmu, ilmu itu ga hanya dari sekolah formal seperti yg dimaksud “tinggi-tinggi” itu ya. Buku, seminar, training, workshop, hasil mengamati  pengalaman orang lain, internet, komunitas, semua adalah sarana belajar dan Alhamdulillaah banyak banget sarana belajar saat ini.
Lalu apakah seorang Ibu harus sekolah tinggi-tinggi? Well, kalau bisa, mampu, dan mau, kenapa tidak? Saya percaya tidak ada ilmu yang sia-sia. Walaupun bidang ilmu itu bertolak belakang dengan maternity things sekalipun. Bagaimanapun setiap orang punya misi penciptaan mereka masing-masing yang dimaksudkan oleh Allah. Manusia ga diciptakan hanya untuk menuh-menuhin bumi ini kan..? Pasti ada tujuannya. Dan mungkin tujuan itu bisa dicapai dengan bersekolah dan menuntut ilmu formal sebagai salah satu bentuk ikhtiar untuk jadi expert di bidangnya yang merupakan “berlian diri” atau passion dari insan yang bersangkutan.
Selain itu, saya yang lulusan Biologi tapi bekerja di ranah marketing ini sangat merasakan bahwa walaupun secara materi bertolak belakang, sangat banyak hal yg saya peroleh dari kuliah saya selama S1, terutama dari pola pikir, cara memandang suatu masalah, problem solving, networking, organisasi, kemandirian, dan keuletan. Saat ini saya sadar saya memiliki minat besar di salah satu bidang dan merasa ilmu selama S1 tidak cukup. Saya harus belajar lagi untuk bisa memberikan lebih banyak manfaat.
Tapi apakah berarti kalau kuliah di satu bidang itu lantas kita hanya mendapatkan materi-materi terkait bidang tersebut? Tentu tidak, bukan? Banyak hal yang bisa dipelajari jika kita bisa berpikir lebih terbuka. Dan pikiran yang terbuka bukan proses instan, ia adalah proses bertahap yang mungkin terakumulasi selama proses pendidikan dari kecil hingga besar.
Lantas, apakah mereka yang tak sampai tingkat pendidikan tinggi tak bisa jadi Ibu yang baik? Siapa bilang? Sekali lagi, belajar itu bisa dari mana saja. Bukan masalah tingkat pendidikannya juga, yang terpenting adalah otot belajar seorang wanita yang harus terus dilatih dan terus haus akan ilmu. Ilmu bukan hanya di kuliah. Ilmu tertebar di seluruh penjuru bumi :)
Jadi, mari bersiap menimba ilmu lebih banyak dari mana saja untuk berkeluarga dan pengasuhan anak ini . Merasa masih terlalu dini? Santai aja, ga akan rugi..malah bisa makin banyak kan ketika kelak siap diaplikasikan? :)
Kembali ke mengurus anak, “mengurus anak itu bukan ‘cuma’. Banyak yang harus orang tua (terutama Ibu) pahami,  mulai dari agama, kesehatan, kebutuhan spiritual, pendidikan, gizi, teknologi, komunikasi, psikologi, finansial. Wanita juga harus paham dan belajar untuk itu semua. Karena anak itu tanggung jawab orang tua penerus generasi, pembela agama kelak, dan investasi akhirat.
Saya pernah tersentil banget dengan ucapan Pak @noveldy. Beliau berkata,  “hampir semua orang bilang mereka berkarir untuk keluarga. Tapi, kalau dilihat, banyaknya ilmu dan lamanya waktu menempuh ilmu tentang agama, keluarga, pernikahan, atau pengasuhan anak jauh di bawah waktu yang digunakan menempuh pendidikan formal untuk berkarir (bisa mencapai 20 tahun). Lantas untuk berkeluarga dan mendidik anak yang pertanggungjawabannya kelak lebih berat, sudah sejauh apa menyiapkannya?yakin, sudah punya ilmunya?”
Apapun bidang yang ditekuni dalam jenjang pendidikan seorang wanita; belajar, sekolah, dan mencerdaskan diri bagi wanita ituperlu kalau dia ingin mencerdaskan anaknya apalagi menyiapkan anaknya menghadapi zaman yg semakin penuh fitnah dan godaan. Dimana semua terlihat abu-abu, kadang banyak yang merasa bingung mana yang salah dan mana yang benar.
Jadi, stop menganggap rendah kegiatan “mengurus anak” ya. Apalagi menganggap wanita tidak perlu sampai pintar kalau hanya ingin mengurus anak atau tidak berkarir.
Wanita tiang keluarga.
Wanita tiang negara.
Baiknya kualitas wanita, insya Allah baik pula kualitas bangsanya.
Wanita adalah madrasah pertama anak-anak.
Apapun sarananya : sekolah formal atau sarana menuntut ilmu lainnya, wanita harus senantiasa memperkaya diri dengan ilmu. Demi mencetak generasi yang kelak menjadi sebaik-baiknya manusia, yaitu manusia yang paling bermanfaat. Bagi Tuhan, agama, orangtua, bangsa, dan lingkungan di sekitarnya.
Wallaahu a’lam bishshawaab.
Semoga bermanfaat bagi kita semua, terutama para calon Ibu, pendidik para insan yang kelak memberatkan bobot bumi dengan ketaatan pada Sang Pencipta serta manfaat yang dia miliki.




Rabu, 14 Agustus 2013

Saat Mengeluh, Ingatlah Doa-Doa Yang Pernah Terucap

Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya karena ia tak bisa melihat. Ia membenci semua orang termasuk kekasih yang setia mendampinginya. Ia berkata pada kekasihnya bahwa bila ia bisa melihat dunia, ia akan menikahi kekasihnya.

Suatu hari ia mendapatkan donor mata dan ia bisa melihat dunia yang begitu luas. Sang kekasihpun bertanya, "Kini setelah kau bisa melihat semuanya, maukah kau menikah denganku?"
Sang gadis melihat kekasihnya dan terkejut karena mengetahui kekasihnya buta. Ia pun menolak untuk menikahinya. Dengan patah hati, sang pria meninggalkan wanita itu dan beberapa hari kemudian mengirimkan surat yang mencengangkan bagi sang kekasih. "Tolong jaga baik-baik sepasang mataku yang kini jadi milikmu, Sayang."

Kisah di atas adalah sebuah gambaran mengenai perubahan dalam otak manusia ketika statusnya berubah. Banyak orang lupa dengan apa yang pernah mereka katakan dan siapa yang selalu ada di sisi mereka saat mereka sedang dalam masa yang sulit.

Kita selalu melantunkan doa-doa, namun juga menerimanya dengan syarat. Seperti sang gadis yang bisa melihat lagi, saat doanya terkabul, ia menelan ludahnya sendiri dan mengecewakan dia yang selalu ada di sampingnya.
Ibarat kita yang berdoa hingga jungkir balik agar mendapatkan jodoh. Namun setelah mendapatkan jodoh, kita menyia-nyiakan kebaikannya, mengeluh dia tak seperti ini atau seperti itu. Ada pula yang berdoa tengah malam agar rejeki lancar. Begitu, terkabulkan dan menjadi mapan, lupa untuk menggunakan dengan bijak. Malah mengeluh masih banyak hal yang belum bisa didapatkan.

Berapa kali kita mengemis lewat doa namun saat diberi kita seperti lupa siapa kita sebelumnya? Berapa kali kita memohon didekatkan jodohnya namun saat diberi malah menyakiti dan menyia-nyiakannya?
Hidup ini adalah anugerah atas doa-doa yang kita panjatkan dan perbuatan-perbuatan yang kita lakukan. Syukuri dan jagalah saat mereka datang. Tak ada hal yang sempurna, namun selalu ada hal yang terbaik yang dianugerahkan pada kita.

Selasa, 06 Agustus 2013

Lesson learned 3

Buat yang cewek2 yang udah berkarier ato ingin berkarier dan akan/ingin menikah segera nih,
Sebelum menikah, tanyain ke pasangannya "boleh ga gw tetap bekerja setelah nantinya memiliki anak?"

Pertanyaan yang menurut gw sangat2 penting buat ditanya duluan sebelum memutuskan untuk menikah. Karena kebanyakan lelaki ingin istrinya berhenti bekerja setelah memiliki anak. Dan sayangnya, hal ini baru kepikiran pas anaknya udah lahir, jadilah si ibu baru ini galau. Yaah.. Kalo emang si istri sepemikiran sih ga masalah, nah yang ribet itu kan klo justru istri ingin tetap bekerja, tapi malah ga ada dukungan dari suaminya. Kasian banget kan...

Nah untuk itu, gw ingatin aja biar ga jadi masalah di kemudian hari. Silahkan dipikir2 dari sekarang deh, mau jadi Full Stay At Home Mom atau Working Mom. :D

*gw juga telat tersadarkan ttg masalah ini. Syukurnya pas nonton Youtube dari Ligwina Hananto (finance planner), gw diingatkan ttg hal ini. Ini sih pengalaman pribadi beliau yg ternyata juga gw alami :D

Rabu, 24 Juli 2013

lesson learned 2

Banyak hal yang baru bisa kita mengerti setelah kita mengalaminya sendiri.

awalnya mungkin kita ga paham, alasan apa yang membuat orang memilih untuk mengambil suatu keputusan.  tapi setelah kita sendiri mengalami persoalan yang sama, barulah kita memahami, mengapa...

HOW TO WEANING YOUR BABY


CARA YANG DIANJURKAN


Penyapihan alami/natural (child led weaning)
Inilah cara yang terbaik karena tidak memaksa dan mengikuti tahap perkembangan anak. Tiap anak sebetulnya memiliki tahapan perkembangan alami yang menandai ia siap untuk disapih. Contoh, ketika giginya mulai tumbuh dan sistem pencernaannya sudah terbentuk baik biasanya anak mulai bisa menikmati makanan padat, bukan lagi ASI. Dengan begitu ia pun mulai belajar secara natural untuk meninggalkan ASI.
Sayangnya cara alami sering tak dipahami orang tua sehingga momentum yang baik ini malah diabaikan. Sering, kan, acara makan bagi anak tidak diupayakan menyenangkan. Makanannya juga tidak disajikan secara menarik, tidak variatif, serta rasanya mungkin kurang enak. Dari situ, akan timbul kesan negatif terhadap aktivitas makan. Jadi sebaiknya, manfaatkan jadwal makan anak untuk memberikan perhatian dan gizi yang baik. Dengan demikian, kelekatan emosional ibu-anak yang tadinya terfasilitasi di saat menyusui dapat terimbangi dengan aktivitas lain sesuai tahap perkembagan di usia batita.


CARA-CARA MENYAPIH INI BOLEH DILAKUKAN ASAL…

1. Memberi makan dan minum agar anak selalu kenyang sehingga lupa pada ASI
Cara ini boleh saja dilakukan untuk menyapih, tetapi harus secara perlahan. Selain itu, afeksi yang terjalin ketika ibu menyusui juga harus digantikan dengan sentuhan lain agar tetap terjaga hubungan kelekatan antara ibu dan anak. Jika kedua hal ini tak dilakukan, ditakutkan anak merasa ditolak.
Pada anak yang sudah mengerti jika diajak berbicara, ibu dapat memberikan penjelasan kepadanya. Katakan bahwa sudah saatnya ia makan makanan lain atau minum susu selain ASI, tapi ibu tetap sayang padanya.

2. Memberi empeng atau dot sebagai pengganti puting
Yang penting afeksi dari ibu bisa tetap terjaga dengan cara yang lain. Hanya saja, empeng atau dot bisa menciptakan ketergantungan baru sehingga memengaruhi struktur gigi-geligi anak. Jadi, bila ada cara lain yang lebih baik, hendaknya cara ini tak digunakan.

3. Menjarang-jarangkan waktu pemberian ASI
Jika tadinya pemberian ASI dilakukan kapan saja anak mau, maka untuk menyapihnya perjarang pemberian menjadi misalnya 3 kali sehari. Lalu beberapa minggu kemudian menjadi 2 kali sehari dan 1 kali sehari hingga berhenti sama sekali.
Hal ini boleh saja dilakukan karena mengikuti prinsip gradual weaning (menyapih secara bertahap). Maksudnya, anak disiapkan terlebih dahulu, sehingga ketika usianya genap 2 tahun, anak sudah siap tak mendapatkan ASI lagi. Biasanya cara ini dilakukan ketika anak mulai memasuki usia 1 tahunan. Di waktu-waktu biasanya anak mendapatkan ASI, kini diganti dengan susu formula dalam gelas dan makanan padat.
Yang penting, pengurangan frekuensi pemberian ASI tidak membuat anak kaget. Termasuk dalam cara bertahap ini adalah menyapih sebagian (partial weaning). Contoh, si batita disapih waktu malam saja atau waktu siang saja.

4. Memberikan penjelasan kepada anak, setelah itu tak sekalipun memberikan ASI lagi
Cara menyapih seperti ini bisa dilakukan jika usia anak sudah mencapai 2 tahun. Akan tetapi, tidak memberikan ASI sama sekali sebagai pertanda ketegasan ibu sama saja dengan menyapih secara mendadak (abrupt weaning).Dampaknya tetap negatif jika penjelasan ibu tidak bisa diterima; anak merasa ditolak oleh ibunya.
Apalagi jika sebelumnya tak ada pengondisian atau persiapan untuk anak terlebih dulu. Biasanya terjadi saat ibu memutuskan kembali bekerja karena merasa anak sudah cukup besar, ibu sakit sehingga tak boleh menyusui, ibu hamil lagi, atau produksi ASI berkurang drastis oleh karena satu dan lain hal.
Oleh karena itu, jelaskan pada anak alasan masuk akal mengapa harus berhenti menyusu pada ibu. Apakah karena usianya yang sudah mencapai 2 tahun atau karena kondisi ibu memang tidak memungkinkan sehingga harus berhenti menyusui secara mendadak.


JANGAN MENYAPIH BILA…

Penting diperhatikan, penyapihan hendaknya tidak dilakukan bila anak sedang mengalami suatu perubahan. Umpama, sedang tumbuh gigi, keluarga baru pindah rumah, atau si kecil baru saja masuk kelompok bermain. Dalam periode itu anak sedang perlu waktu untuk beradaptasi. Beradaptasi terhadap satu perubahan saja sudah sulit, apalagi jika ditambah dengan penyapihan. Terlebih lagi penyapihan melibatkan ikatan emosional ibu dan anak.

YANG JUGA PERLU DIPERHATIKAN

Saat mulai minum susu formula, ajari anak untuk menggunakan mug (cangkir), bukan dengan botol dot. Tujuannya agar secara perlahan-lahan anak tidak bergantung lagi pada puting susu ibunya. Dengan pengondisian ini, anak juga belajar bahwa puting susu ibu bukan satu-satunya alat untuk memperoleh susu.
Tentunya sambil melakukan cara-cara tersebut, ibu tetap harus menunjukkan afeksinya terhadap anak. Antara lain dengan memberikan sentuhan pada anak, semisal mengusap-usap rambutnya atau memeluknya. Namun caranya memeluk jangan seperti sedang memberikan ASI, melainkan peluklah dalam posisi yang lain.
Jika anak sudah bisa diajak bicara, berilah penjelasan. Contoh, “Kamu sekarang sudah besar. Kamu perlu makanan lain selain ASI.” Tekankan juga bahwa tidak minum ASI bukan berarti ibu tidak sayang lagi.

KENDALA DARI PIHAK IBU

Tak jarang terjadi, kendala penyapihan datang justru dari ibu sendiri. Ia tak bersedia menyapih anaknya karena ada ikatan/ketergantungan emosional yang kuat dengan anak. Kondisi ini bisa terjadi jika ibu terlalu menikmati perannya sebagai sosok yang memberikan ASI kepada anak. Bisa juga dipengaruhi oleh perasaan dibutuhkan bahwa dirinyalah yang dapat membuat anaknya tumbuh dan berkembang melalui ASI yang diberikan.
Tentunya hal ini tak dapat dibiarkan lebih lama, khususnya setelah anak mencapai usia dua tahun. Karena jika ASI terus diberikan, bisa menimbulkan ketergantungan emosional yang kurang sehat antara ibu dan anak. Hal ini akan berdampak negatif terhadap perkembangan psikis anak. Si kecil dapat mengembangkan kepribadian dependen atau tidak mandiri, yang selanjutnya mengarah kepada permasalahan-permasalahan emosional lain.

Gazali Solahuddin.

Narasumber:
Ester Lianawati, Psi.,
dosen pada Fakultas Psikologi UKRIDA dan psikolog di Personal Growth


Jumat, 12 Juli 2013

lesson learned

semakin tinggi jabatan karier, semakin sulit juga mencari waktu bersama keluarga

Rabu, 10 Juli 2013

How to made

Ini cara membuat roti gulung isi sayur

Cara membuat tepung beras buat stok makanan bayi 6bulan

Cara mengukus praktis (buat yang ga punya kukusan)

Minggu, 23 Juni 2013

Martabak Manis

Bahan:

300g tepung terigu
500g susu segar
1 bungkus ragi roti kering
1 bungkus baking powder
3 butir telur ayam
50g gula pasir
1 sdt garam
mentega untuk menggoreng

Isi/Topping:

Keju parut
Cokelat butir (meses)
Kacang tanah dihancurkan kasar.

Cara membuatnya:

Semua bahan dicampur dan diaduk.
Siapkan wajan datar/pan (diameter lk. 25cm) dan panaskan mentega hingga cair dan panas.
Kecilkan api. Tuangkan campuran bahan dan tunggu hingga setengah matang (waktunya singkat, tampak uap keluar dari permukaan)
Taburkan isi/atasan sesuai selera.
Setelah matang (lk. setengah menit) angkat dan lepaskan kue dari wajan.
Lipat kue hingga berbentuk setengah lingkaran. Potong-potong. Hidangkan.

Kamis, 06 Juni 2013

Butter Rice Beef Teriyaki Egg Roll





Untuk 4 porsi

Bahan-bahan/bumbu-bumbu:
Bahan Butter Rice:
500 gram nasi putih 
1 siung bawang putih, cincang halus
2 sendok makan mentega tawar 
3/4 sendok teh garam 
1/4 sendok teh merica bubuk 
100 gram mix vegetable 

Bahan Beef Teriyaki:
300 gram daging has dalam, potong-potong panjang
2 siung bawang putih, cincang kasar
1/2 buah bawang bombay, iris panjang
2 cm jahe, memarkan
1 buah paprika hijau, potong panjang
3 sendok makan teriyaki sauce 
1/4 sendok teh garam 
1/4 sendok teh merica bubuk 
1/4 sendok teh gula pasir 
200 ml air 
1 sendok teh maizena dan 1 sendok teh air, larutkan
2 sendok makan minyak untuk menumis 

Bahan Egg Roll (kocok Rata):
3 butir telur, kocok lepas
1 batang daun bawang, iris halus 
50 gram udang giling 
1/4 sendok teh garam 

Cara membuat:
  1. Butter rice, panaskan mentega. Masukkan bawang putih. Tumis hingga harum. Tambahkan mix vegetable. Aduk hingga layu. Masukkan nasi, garam, dan merica bubuk. Aduk rata. Sisihkan.
  2. Beef teriyaki, tumis bawang putih, bawang bombay, jahe, dan paprika sampai harum. Masukkan daging sapi. Aduk sampai berubah warna.
  3. Tambahkan teriyaki sauce, garam, merica bubuk, dan gula pasir. Aduk rata. Tambahkan air. Masak hingga mendidih. Tambahkan larutan maizena. Aduk hingga meletup-letup. Biarkan meresap. Sisihkan.
  4. Egg roll, dadar adonan egg roll. Gulung. Potong-potong.
  5. Tata nasi dalam box. Tata daging disampingnya. Tata egg roll diatasnya. Dinginkan.
  6. Sajikan saat akan disantap setelah dipanaskan dalam microwave.



Kamis, 30 Mei 2013

Menu Bekal Chila




Salmon Goreng + Sup Sayuran

 
Sup Ceker + Nugget Ayam
Sayur Bening (sawi, jagung, tauge) + tempe goreng

Selasa, 21 Mei 2013

Nasi Gulung Isi Sosis

Nasi Gulung Isi Sosis

Bahan: 
- 400 g nasi putih (sesuaikan dengan jumlah sosis) 
- 2 butir telur ayam, dadar jadikan dua masing-masing diameter 15 cm.
- 2 batang sosis, digoreng (rasa sesuai selera, ayam atau sapi) 
- ½ sendok teh garam. 

Cara membuat:
- Letakkan selembar telur dadar di atas penggulung sushi atau kertas minyak. 
- Bubuhkan nasi di atas telur dadar, ratakan dan lebarkan, ketebalan nasi 1-2 cm.
- Taruh sosis di atas tumpukan telur dan nasi yang sudah diratakan tadi. 
- Gulung penggulung sushi itu secara perlahan sampai nasi dan telur menutupi semua bagian dari sosis. Padatkan.
- Potong-potong nasi gulung itu setebal 2 cm. 
- Susun nasi gulung dalam tempat bekal, lengkapi dengan potongan sayur sesuai selera si Kecil. 


Senin, 20 Mei 2013

Bait Sakit Gigi

katanya kita tak boleh mengeluh. jadi aku buatkan bait kata sekedar pereda pilu. ada sakit yang dirasa. saat nyeri mengoyak kewarasan. banyak orang akan memaki. tapi aku hanya akan menikmati.

Minggu, 19 Mei 2013

Bistik Komplit

Bistik Komplit 

Bahan : 
• 1 kg daging has dalam
•  merica halus secukupnya
• pala halus secukupnya
• 2 sdm kecap inggris
• 100 gr margarin
• garam
• penyedap atau kaldu blok

Cara Membuat :
1. Lumuri daging dengan merica dan pala.
2. Panaskan margarin hingga panas benar, masukkan daging, masak hingga kecoklatan, angkat dagingnya.
3. Wajan kembali dipanaskan, tambahkan 250 cc air, bubuhkan kecap inggris, garam dan penyedap, didihkan.
4. Masukkan kembali dagingnya, masak hingga matang. Angkat dari api.
5. Pisahkan kuah atau sausnya dalam wadah tersendiri. Potong daging tipis melintang serat, susun dalam wadah bersama pure kentang, setup buncis, setup wortel.

Sup Kepiting Jagung

Sup Kepiting Jagung 

Bahan:
• 2 kaleng Daging kepiting (Lebih baik yang segar)
• telur puyuh & telur 1 btr & jagung kaleng yang cream
• tepung jagung untuk mengentalkan
• 2 minyak wijen, bawang putih & garam
• kaldu ayam (rebusan tulang ayam)

Cara Membuat: 
1. Buang air kepiting dari kaleng, kemudian kepiting ditumis dengan minyak wijen dan bawang putih. pisahkan.
2. Rebus tulang ayam, untuk dipakai kaldunya. masukkan telur puyuh, jagung kaleng, kemudian masukkan kepiting yang sudah ditumis.
3. Setelah mendidih, masukkan telur yang sudah dikocok secara perlahan-lahan hingga terbentuk serat-serat. 4. Lalu masukkan tepung jagung yang sudah diberi air, sampai kuah kira kira sudah cukup kental, kemudian tambahkan garam sesuai selera.

Sup oyong ayam telur dan soun

Sup oyong ayam telur dan soun 

Bahan : 
• 1/2 buah oyong - cincang (blender for younger babies)
• 1/2 bagian dada ayam tanpa lemak dan kulit - cincang (blender for • younger babies)
• 1 cangkir kaldu ayam
• 1 butir kuning telur
• soun secukupnya - patah patahkan kemudian rendam dengan air dingin
• 1/4 bawang bombay cincang • olive oil or unsalted butter untuk menumis

Cara Membuat: 
1. Tumis bawang bomby dengan olive oil sampai 1/2 matang.
2. Masukkan ayam cincang aduk rata sampai 1/2 matang tambahkan air kaldu - didihkan.
3. Masukkan oyong - didihkan sampai lunak.
4. Masukkan telur kuning yang sudah dikocok ke dalam sup sambil aduk rata, masukkan soun, didihkan sekali sampai matang, matikan api. Sajikan.

Sup Jagung

Sup Jagung 

Bahan; 
• 1 bh jagung manis, serut
• 1 btr telur ayam kampung, kocok
• 150 ml kaldu
• garam secukupnya (bila perlu),
parutan keju secukupnya

Cara Membuat : 
1. Masak kaldu sampai mendidih lalu masukkan serutan jagung manis, masak sampai matang.
2. Kemudian masukkan garam dan kocokan telur sambil diaduk sama garpu.
3. Masukkan parutan keju.

Senin, 13 Mei 2013

Pancake Durian

*Kulit Pancake:
500gr tepung terigu
4 Butir telur
750 ml Santan
2 Sendok teh garam
5 tetes Pasta Pandan

*Bahan isi:
Durian dan Whipcream

*Cara Membuat :
   Taruh dalam wajan, tepung terigu, garam dan telur, aduk rata sambil dituangi santan sedikit demi sedikit hingga santan habis. tambahkan pasta pandan aduk rata, buat dadar tipi-tipis.
  * Ambil selembar kuli pancake, beri whipcream dan letakkan durian di atasnya. lipat seperti amplop.
  *siap disajikan.

Selasa, 07 Mei 2013

PUTU MAYANG

PETULO / PUTU MAYANG
Bahan :
250 gr  Air
250 gr  Tepung beras
80 gr    Tepung sagu/tapioka (klo suka kenyal, bisa ditambah jadi 100gr)
125 ml  Santan kental
sedikit garam (saya pakai seujung sendok makan)
1-2 sdm   Puree bit
3-4 sdm   Larutan daun suji

Cara :
Panaskan santan, air & garam (jangan sampai mendidih), diamkan sampai hangat
Campur tepung sagu/tapioka & tepung beras hingga rata
Masukkan campuran tepung ke dalam air santan hangat. Nyalakan kembali kompor dengan api kecil, aduk sampai kental (jgn sampai ngintip yah >> berkerak maksudnya)
Angkat, bagi adonan jadi tiga bagian, beri pewarna hijau & merah, dan satu bagian lain biarkan putih
Cetak di cetakan putu mayang/petulo, kukus dengan dialas daun pisang/daun pandan olesi minyak selama 15 mnt >> saya pakai alas baking paper jadi ga perlu diolesi minyak

Kinca/Kuah gula
Bahan :
250 ml     Santan kental
2 lbr         Daun pandan
150 gr      Gula aren / gula kelapa (klo kurang manis atau kemanisan bisa disesuaikan)
1/2 sdm   Tepung beras
2 sdm      Gula pasir (saya ga pake)
Garam secukupnya

Cara:
Didihkan semua bahan

Sajikan petulo/putu mayang bersama kuahnya ... nyem enyak :)



mini banana pancake

mini banana pancake

Bahannya :
 5 sendok makan tepung terigu serba guna
 1 buah pisang ambon matang 
125 ml susu uht
1 buah telur ukuran kecil 
1/4 sendok teh gula pasir (bisa di skip) 

Caranya : 
campur tepung terigu + gula. Kocok lepas telur , lalu masukan susu uht. 
Setelah itu masukan campuran susu dan telur ke dalam tepung,
terakhir masukan pisang yg sudah dihaluskan dengan garpu .
Masukan ke dalam teflon yg sudah diberi unsalted butter, 
saat adonan sudah mulai muncul gelembung, balik .




MINI PIZZA ROTI TAWAR (1th+ )


MINI PIZZA ROTI TAWAR (1th+ )
Bahan :
5 lmb roti tawar, potong bulat menggunakan gelas/mug
2 sdm ELOO
50 g wortel
50 g tomat, buang bijinya
1 siung bawang putih
25 g paprika hijau, potong dadu kecil
1 sdm saus tomat homemade
Garam, merica bubuk & oregano secukupnya
4 lmb keju slice, potong-potong
Cara membuat :
1. Blender halus menjadi satu wortel, tomat & bawang putih. Tambahkan sedikit air biar bisa diblender. 
2. Panaskan ELOO, tumis campuran wortel. Tambahkan saos tomat, oregano, merica bubuk & garam. Aduk rata, angkat.
3. Olesi roti tawar dg tumisan tomat-wortel, beri taburan paprika hijau, lalu beri irisan keju slice.
4. Panggang dlm oven smp kering, angkat

Nasi Goreng Bayam


Nasi Goreng Bayam
terinspirasi dari: http://resepnugraha.net/resep/detail/?no=439
 
1 piring nasi
2 siung bawang merah, iris
1 siung bawang putih, iris
1 butir telur
10 lembar bayam, cincang
1 sdm unsalted butter
 
bumbu, aduk rata:
1 sdm saus tiram (pake yang non MSG ya mak)
1 sdm kecap asin (optional)
1/2 sdt bumbu ngohiang
garam, gula, merica secukupnya
 
Caranya:
Kocok lepas telur, campur dengan bayam cincang
Tumis bawang merah dan bawang putih sampai setengah matang, sisihkan pinggir wajan. Tuang kocokan telur, tunggu sampai matang dan aduk sampai jadi scrambled egg, lalu campur dengan tumisan bawang.
Masukkan bumbu, aduk rata. Masukkan nasi, aduk sampai rata dan matang.
 
Bisa ditambahin sosis homemade, daging giling, atau pipilan jagung manis.

Senin, 29 April 2013

komunikasi dalam pengasuhan anak (by: Ibu Elly Risman)


poin penting mengenai komunikasi dalam pengasuhan anak:

  • Kita tidak siap jadi orangtua karena tidak menguasai tahap perkembangan anak dan bagaimana cara otak bekerja. Ketidaksiapan ini berpengaruh pada kepribadian dan masa depan anak.
  • Berkomunikasi dengan anak laki-laki beda dengan anak perempuan. Anak laki-laki tidak bisa diberi nasihat panjang-panjang, maksimal 15 kata dalam 1 kalimat.
  • Verbal abuse biasanya terjadi secara tidak sengaja, tetapi ini dapat merusak jiwa anak dan efeknya jangka panjang.
  • Bicara tidak sengaja pada anak akan melemahkan konsep diri, sulit diajak kerja sama, menjatuhkan harga diri, dll.
  • Kekeliruan dalam Berkomunikasi:
    • Bicara tergesa-gesa
    • Tidak kenal diri sendiri
    • Lupa bahwa setiap individu unik
    • Tidak bisa membedakan kebutuhan & keinginan
    • Tidak membaca bahasa tubuh
    • Tidak mendengar perasaan
    • Kurang mendengar aktif
    • Menggunakan 12 gaya populer
    • Tidak memisahkan masalah siapa
    • Selalu menyampaikan “pesan kamu”
  • Dua belas gaya populer dalam pengasuhan: Memerintah, Menyalahkan, Meremehkan, Membandingkan, Mencap, Mengancam, Menasihati, Membohongi, Menghibur, Mengkritik, Menyindir, Menganalisa.
  • Memberi cap/label pada anak tidak tampak secara fisik tapi akan menempel di jiwanya
  • Jangan menasihati orang di saat perasaannya sedang bermasalah, karena tidak akan masuk. Contohnya: saat anak jatuh dan menangis karena sakit, jangan diberi nasihat tapi beri empati pada rasa sakitnya.
  • Membohongi anak akan membuat jiwanya terguncang. Contoh: anak terluka dan menangis karena sakit lalu kita bilang “sakit sedikit besok juga sembuh”. Saat esok masih sakit maka kita sudah berbohong di mata anak. Lebih baik beri pengertian bahwa selama proses penyembuhan akan terasa sakit dalam beberapa hari.
  • Kiat meningkatkan komunikasi:
  1. Baca bahasa tubuh
  2. Dengarkan perasaan
  3. Mendengar aktif
  4. Hindari 12 gaya populer
  5. Tentukan masalah siapa
  6. Jangan bicara tergesa-gesa
  7. Kenali diri sendiri dan lawan bicara
  8. Ingat setiap individu unik
  9. Pahami bahwa kebutuhan dan keinginan berbeda
  10. Sampaikan “pesan saya”
  • Komunikasi itu 55% bahasa tubuh, 38% nada suara, 7% kata-kata. Bahasa tubuh lebih nyaring bunyinya daripada kata-kata.
  • Saat perasaan anak sedang bermasalah, berikan “got” untuk mengalirkannya. Pancing dengan kata-kata perasaan “capek ya”, “bete donk ya”, dll . Jangan dulu pakai kata logika “kenapa”, “benci sama siapa”, dll, atau minimal pakai kata-kata netral seperti “ooo”, “hmm”, dll.
  • Emosi anak harus dialirkan, jika tidak akan menumpuk, yang sewaktu-waktu bisa meledak dan dialirkan ke tempat yang salah seperti narkoba, pornografi, seks bebas, dll.
  • Jika anak pulang sekolah dengan wajah kusut, maka tipsnya baca bahasa tubuhnya, tebak perasaannya, dan sediakan “got” serta jadilah pendengar yang aktif hingga habis emosinya.
  • Tentukan masalah siapa, orangtua atau anak? Hal ini penting agar kita bisa memilah kapan saatnya anak harus dibantu, kapan harus diberi kepercayaan untuk menyelesaikan sendiri. Contoh: anak pakai baju tidak serasi, masalah ortu atau anak?
  • Menghargai kemampuan anak untuk memilih jauh lebih penting daripada memaksakan pilihan kita pada anak.
  • Saat anak diberi pilihan dan berpikir, otaknya aktif. Namun saat dibentak, informasi hanya akan berhenti di batang otak.
  • Agar anak mandiri dan bertanggung jawab, anak perlu Berpikir, Memilih, dan Mengambil Keputusan.
  • Agar orang tua tidak tergesa-gesa dalam berkomunikasi biasakan membuat rencana. Libatkan anak dalam membuat rencana, contohnya membuat daftar menu untuk minggu depan. Hal ini membantu ibu untuk tidak hectic di pagi hari dan bisa berkomunikasi dengan baik pada semua anggota keluarga.
  • Marah pada anak tentu boleh jika memang diperlukan. Mulailah selalu dengan “pesan saya”, formatnya “saya merasa…. (kata perasaan), kalau kamu… karena….”
  • “Pesan saya” membuat fokus perasaan ada di “saya” bukan men-judge “kamu”. Selain itu anak juga jadi tahu poin apa yang membuat orangtua marah, tidak bias ke sana-kemari dengan masalah lain.