bbystories
“Memperhatikan anak yg kita cintai tumbuh akan memberikan rasa senang sekaligus pedih. setiap tahapan baru membuat kita berseru bangga, tapi seiring dengan itu timbul juga kesedihan karena satu tahapan lagi akan berlalu dan tidak terulang lagi. Menjadi ibu adalah penderitaan yg amat manis, suka citahari ini ditandai ketakutan utk esok hari, dan kerinduan utk kembali ke hari kemarin” -from book Recipes for a Perfect Marriage-
and the story goes on..
Jumat, 05 September 2025
MENGUATKAN DIRI
Rabu, 06 Oktober 2021
AWKWARD MOMENT 2021
ok, i just notice that this blogspot still alive.. randomly i check! :D
this morning, i went to get breakfast with my husband. this is our first time to go to this place. when our meals were served, someone took my attention. at first i notice him as my old friend from Junior High School, but then i realize that it is somebody else from my past.. someone that ever getting closed to me, Dayan.
he came with his little family. that coincidentally was Ayu's in law family from her brother.
anyway, it become awkward, i think he knows me, but we try not to recognize each other. and that's fine. somehow, we have some bad memories about our past when we were together. and now we already move to the better one.
we have no memories that we want to memorize it anymore. it was so shameful and disgusting.
but to met someone from my past is so cheering my day up. i am happy, not because it was him, but whoever it was.
Thank you Thursday :)
Minggu, 22 Februari 2015
R. I. N. D. U
Entah untuk yang ke berapa kalinya sudah rasa rindu ini menghinggapi pikiran.
Tidak, aku tidak sedang merindukan orang lain.
Aku merindukan diri ku yang dulu, yang masih sendiri, yang tanpa tanggung jawab, yang bisa bebas kemana saja kapan saja tanpa batasan.
Sungguh aku rindu.
Setiap kali diriku memandang foto diri di masa lalu, ada rasa rindu ingin memiliki masa itu lagi.
Entahlah apa yang terjadi dalam hidupku kini. Yang pasti, semua tidak semulus yang dibayangkan dahulu. Banyak yang belum tercapai, meski kami sudah lelah dan jenuh berusaha menggapai apa yang kami inginkan.
Kamis, 31 Juli 2014
Saat Hati Lumpuhkan Kata
Mungkin terlalu lelah, hingga bibir pun tak lagi mampu berkata kata.
Kita hanya mampu diam saat sejuta cacian sibuk melintasi pikiran. Menunggu saatnya meledak lalu merusak segala kedamaian yang ada.
Ah ada apa dengan kita?
Kemana semua kesempurnaan yang kita miliki dulu.
Ingat saat dulu kita selalu berbagi resah dan gundah bersama sama
Bercerita tentang apa yang kita alami hari itu dengan semangat yang menggebu
Tertawa lepas saat salah satu dari kita bercanda lucu
Tidak pernah terbayangkan akan ada airmata sedih di pipi
Tidak pernah pula terpikirkan akan ada hati yang merasa kesepian meski kita sedang bersama
Semuanya itu kini berganti dengan wajah tegang
Jangankan untuk tertawa lepas, tersenyum pun kini rasanya sungguh melelahkan
Hati ini pun rasanya hampa
Seperti tidak ada kebahagian yang tercipta.
*berharap semua hanya sementara dan kita kembali seperti remaja yang sedang kasmaran*
Kamis, 17 Juli 2014
Kata hati
Lagi kesal nih. Sepupu2 chila ngajakin chila maen mercon di mlm ramadhan. Padahal aq dan suami ud wanti2 klo ntar pas mlm lebaran kami akan ngajak anak2 maen ke prada demi menghindari budaya maen mercon. Eh belom pun mlm lebaran, itu mercon udah dimaenin ama anak2 tetangga yg notabene nya sepupu2 chila. Kesal setengah mati rasanya.
Tadinya chila lg anteng nobton kartun ama aq. Eh itu sepupu si chila malah manggil ngajakin chila maen. Sebel ga? Rasanya mau teriak dimuka tu anak n ortunya klo kehidupan kami berbeda ama mereka.
Tapi aq g mungkin ngelarang chila maen ma mereka. Apalagi dy langsung antusias sekali pas dipanggil maen diluar.
Ohya kenapa aq dan suami ngehindari chila maen mercon, kami ga mau klo maen mercon disaat mlm lebaran dan atau tahun baru itu menjadi budaya keluarga kami.
Selain itu, takutnya ntar chila jadi ketagihan n terus minta2 dibeliin mercon dilaen hari.. Biasanya sih begitu.
Anakku sayaaaang... Semoga yang bunda dan ayah khawatirkan ga terjadi ya.
Mungkin aq cuma parno aja, ntahlah.
Minggu, 13 Juli 2014
Something to Say
Rabu, 04 September 2013
Antara Wanita, Ilmu, dan Anak
mengurus keponakan saya dan pernah mengajar privat di rumah untuk berbagai anak dengan karakter berbeda (ada yang brutal, pemberontak, penurut, rajin). Saya mengamati dan menyimak lalu saya jadi paham dan terbelalak dengan kenyataan bahwa mengurus dan mendidik anak itu membutuhkan kecerdasan, keuletan, dan kesabaran tingkat tinggi.
Helloo, jaman sekarang adalah jamannya teknologi. Jamannya informasi sangat mudah didapat. Kabar baiknya adalah informasi mudah didapat, banyak sarana belajar dan mencari ilmu untuk orangtua dan anak.
Tapi kabar buruknya, orang tua harus mati-matian berusaha melindungi anak dari informasi yang negatif dan belum waktunya. Dan kabar buruknya lagi, semua itu bukanlah sebuah CUMA dan hanya bisa diperoleh dengan belajar, tanggap informasi, dan menuntut ilmu.
Tapi apakah berarti kalau kuliah di satu bidang itu lantas kita hanya mendapatkan materi-materi terkait bidang tersebut? Tentu tidak, bukan? Banyak hal yang bisa dipelajari jika kita bisa berpikir lebih terbuka. Dan pikiran yang terbuka bukan proses instan, ia adalah proses bertahap yang mungkin terakumulasi selama proses pendidikan dari kecil hingga besar.


Semoga bermanfaat bagi kita semua, terutama para calon Ibu, pendidik para insan yang kelak memberatkan bobot bumi dengan ketaatan pada Sang Pencipta serta manfaat yang dia miliki.